Kenapa Mimpi Buruk Tidak Boleh Diceritakan Pada Orang Lain? Begini Penjelasan Nabi!
Kerap kita dapati sebagian orang yang suka menggambarkan mimpi, baik maupun kurang baik. sementara itu nabi sempat menarangkan dalam bermacam hadits tentang hukum menggambarkan mimpi baik dan juga kurang baik kepada teman .
sebagaimana kita tahu, mimpi menggambarkan sesuatu peristiwa yang dirasakan manusia kala tidur. mimpi adakalanya benar dan juga tidak benar. tidak cuma terjalin pada manusia awam aja, tetapi para nabi juga pula hadapi mimpi.
mimpi pada seorang adakalanya mengasyikkan dan juga terdapat pula mengerikan dan juga menyedihkan. contohnya mimpi berjumpa dengan orang yang kita cintai, mimpi dikejar makhluk halus, mimpi mati dan juga lain sebagainya. mayoritas mimpi orang awam terjalin dengan campur tangan setan. sebaliknya mimpi para nabi dan juga rasul menggambarkan mimpi petunjuk dari allah swt.
disebutkan dalam hadis riwayat bukhari dan juga muslim, dari abu hurairah radhiallahu ‘anhu, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“mimpi itu terdapat 3 berbagai: bisikan hati, ditakuti setan, dan juga laporan gembira dari allah. ”
hukum menggambarkan mimpi kurang baik pada orang lain
dalam hadits shahih yang lain, rasulullah saw sempat menegaskan bahwasanya mimpi kurang baik berasal dari syaithon. entah mimpi tersebut mimpi yang menakutkan ataupun mimpi yang menyedihkan dan juga mimpi yang tidak kita gemari; ketiganya masuk dalam jenis mimpi kurang baik yang diartikan oleh nabi.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ كَأَنَّ رَأْسِى ضُرِبَ فَتَدَحْرَجَ فَاشْتَدَدْتُ عَلَى أَثَرِهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – لِلأَعْرَابِىِّ « لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ. وَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – بَعْدُ يَخْطُبُ فَقَالَ لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ
dari jabir radhiallahu ‘anhu, terdapat seseorang arab badui tiba menemui nabi setelah itu bertanya, “ya rasulullah, saya bermimpi kepalaku dipenggal kemudian menggelinding setelah itu saya berlari kencang mengejarnya”. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang tersebut, “jangan kau ceritakan kepada teman ulah setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”. sehabis peristiwa itu, saya mendengar nabi mengantarkan dalam salah satu khutbahnya, “janganlah kamu menggambarkan ulah setan yang mempermainkan pribadinya dalam alam mimpi” (hr muslim)
bersumber pada hadits riwayat imam muslim diatas, nabi melarang kita buat menggambarkan mimpi kurang baik pada teman , mimpi kurang baik terjalin karna ulah setan yang mempermainkan perasaan dan juga ide manusia. perihal ini dilarang karna bila kita menceritakannya hingga dapat jadi teman yang mencermatinya hendak mentakwilkan ataupun mengartikannya dengan komentar tiap – tiap sampai – sampai tidak tidak sering malah memunculkan fitnah, ketakutan dan juga kerasa resah risau untuk orang yang hadapi mimpi kurang baik tersebut.
kemudian gimana bila mimpi kurang baik itu terjalin pada diri kita? jangan takut, rasulullah saw telah membagikan tuntunan pada kita supaya syaithon yang mengusik lekas menghindar dan juga mimpi kurang baik tersebut tidak membahayakan pada orang yang mengalaminya.
ta’awudz
begitu terbangun karna mimpi kurang baik, segeralah memohon proteksi pada allah dengan membaca ta’awudz; a’udzu billahi minasy syaithanir rajiim (saya berlindung kepada allah dari godaan syetan yang terkutuk).
الْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ فَلْيَتَعَوَّذْ مِنْهُ وَلْيَبْصُقْ عَنْ شِمَالِهِ فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ
“mimpi kurang baik berasal dari setan, hingga bila salah seseorang diantara kamu bermimpi kurang baik, hendaklah memohon proteksi kepada allah karenanya” (hr. bukhari)
disunnahkan membaca ta’awudz ini 3 kali sebagaimana sabda rasulullah dalam hadits yang lain.
meludah ke kiri 3 kali
sehabis berlindung kepada allah, sebaiknya orang yang bangun dari mimpi kurang baik meludah ke kiri 3 kali.
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ
“apabila salah seseorang kalian bermimpi dengan mimpi yang tidak disenanginya, hingga hendaklah dia meludah ke kiri 3 kali, berlindunglah kepada allah dari kendala syetan 3 kali…” (hr. muslim)
bagi uraian hadits diatas, urutannya merupakan meludah dahulu, baru setelah itu membaca ta’awudz.
shalat
langkah berikutnya merupakan mendirikan shalat. bila ta’awudz merupakan memohon proteksi allah dengan perkataan, hingga shalat merupakan memohon pertolongan allah dengan perkataan sekalian perbuatan. buat dapat menunaikan shalat, seseorang muslim wajib berwudhu terlebih dulu, sebaliknya wudhu pula tercantum salah satu trik buat melindungi seorang dari kendala syetan.
فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ
“karena itu, bila kalian bermimpi yang tidak kalian senangi, bangunlah, setelah itu shalatlah…” (hr. muslim)
mengganti posisi tidur
sehabis shalat, bisa jadi seorang yang telah bermimpi kurang baik mau tidur lagi. rasulullah menarangkan, sebaiknya orang yang telah bermimpi kurang baik mengganti posisi tidurnya.
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ
“jika salah seseorang kalian bermimpi dengan mimpi yang tidak disenanginya, hingga hendaklah dia meludah ke kiri 3 kali, berlindunglah kepada allah dari kendala syetan 3 kali, dan juga mengganti tidurnya dari posisi semula. ” (hr. muslim)
tidak menggambarkan mimpi
dan juga yang terakhir ini sudah dibahas diatas, jangan sekali kali menggambarkan mimpi kurang baik pada teman ; baik kepada keluarga seorang diri ataupun kerabat dan juga sahabat karib.
فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلَا يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَلْيَتْفِلْ ثَلَاثًا وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ
“siapa yang bermimpi yang tidak disukainya, hendaklah memohon proteksi kepada allah dari kejahatannya dan juga dari kejahatan setan, dan juga hendaklah meludah 3 kali dan juga jangan menceritakannya kepada seseorang juga, tentu mimpi itu tidak membahayakannya. ” (hr. bukhari)
tidak menafsirkan mimpi dengan pengertian negatif
rasulullah menarangkan kalau mimpi kurang baik itu tidak hendak terjalin di dunia nyata kecuali sehabis ditafsirkan. karenanya, kalaupun terpaksa menafsirkan mimpi, hingga tafsirkanlah dengan perihal yang baik ataupun positif.
الرُّؤْيَا عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ تُعْبَرْ فَإِذَا عُبِرَتْ وَقَعَتْ
“mimpi itu berposisi di kaki burung (mengambang) sepanjang tidak di ta’birkan/ditafsirkan, bila dita’birkan dapat jadi mimpi itu hendak terjalin. ” (hr. ibnu majah)
hukum menggambarkan mimpi baik kepada orang lain
kemudian gimana bila kita hadapi mimpi baik, apakah tidak boleh dikisahkan pula serupa halnya mimpi kurang baik? nabi sempat menarangkan kalau mimpi baik itu tiba dari allah, dan juga menggambarkan mimpi baik tidak dilarang, dengan catatan, cuma orang orang terdekat aja yang diberitahu tentang mimpi baik tersebut. sebagaimana yang dilansir dalam hadits berikut,
diriwayatkan dari abu usamah, dia mengatakan, “aku sempat memandang suatu mimpi yang membikin saya sakit sampai saya mendengar qatadah mengatakan, ‘aku sempat memandang suatu mimpi yang membikin saya sakit sampai saya mendengar nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘mimpi baik berasal dari allah. bila salah seseorang kamu memandang apa yang kamu gemari hingga janganlah dia ceritakan mimpi tersebut kecuali kepada orang yang menyukainya aja dan juga bila dia memandang mimpi yang tidak dia gemari hingga hendaklah dia memohon proteksi kepada alloh dari kejahatan mimpi tersebut dan juga dari kejahatan syaitan, setelah itu meludah lah 3 kali dan juga jangan dia ceritakan kepada siapapun, karena mimpi itu tidak hendak mendatangkan kemudharatan’, ” (hr bukhari dan juga muslim)
diriwayatkan dari abu sa’id al – khudri r. a, “bahwa dia sempat mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘jika salah seseorang kamu memandang mimpi yang dia gemari, sebetulnya mimpi tersebut dari allah, hendaklah dia menyanjung allah atas mimpi tersebut dan juga silahkan beritahu teman . dan juga apabila dia memandang mimpi yang tidak dia gemari, sebetulnya mimpi tersebut dari syaitan, hendaklah dia meminta proteksi kepada allah dari kejahatan mimpi tersebut dan juga jangan dia ceritakan kepada siapapun, karena mimpi tersebut tidak hendak mendatangkan mudharat’, ” (hr bukhari)
bersumber pada petunjuk hadits diatas, kala hadapi mimpi baik, sebaiknya waktu bangun kita menyanjung allah dan juga meminta kepadanya supaya lekas merealisasikannya di dunia nyata dan juga jangan menggambarkan mimpi baik kecuali kepada orang yang mencintainya ataupun dekat dengannya. oleh karena itu dikala nabi yusuf bermimpi memandang bulan, matahari dan juga sebelas bintang bersujud kepadanya, dia menggambarkan mimpi tersebut pada ayahnya ialah nabi ya’qub. tetapi bapaknya memerintahkan pada nabi yusuf buat tidak menggambarkan mimpi baik tersebut pada saudara – saudaranya.
demikianlah penjabaran tentang hukum terpaut menggambarkan mimpi kurang baik dan juga baik pada teman , mudah – mudahan berguna. aamiin.“hai anakku, janganlah kalian ceritakan mimpimu itu kepada saudara – saudaramu, hingga mereka membikin makar (buat membinasakan) mu. sebetulnya syaitan itu merupakan musuh yang nyata untuk manusia. ” (qs yusuf : 5)
wallahu a’lam
(sumber: http:// blogshah. com/kenapa-mimpi-buruk-tidak-boleh-diceritakan-pada-orang-lain-begini-penjelasan-nabi/)
0 Response to "Kenapa Mimpi Buruk Tidak Boleh Diceritakan Pada Orang Lain? Begini Penjelasan Nabi!"
Posting Komentar