Meski Cuma Basa-basi, Tanya ‘Kapan Nikah’ ke Temanmu Itu Menyakitkan Karena 5 Alasan Ini
Budaya basa-basi emang udah sangat melekat di benak sebagian masyarakat Indonesia. Dari waktu masih sekolah ditanyain kapan lulus, giliran udah lulus ditanya kapan kerja.
Nah, kalau udah kerja, masalah hidup yang ditanyakan lebih berat lagi, yaitu ditanya kapan nikah.
Dan nggak berhenti sampai situ saja, udah nikah pun giliran pertanyaan basa-basi lain yang menghampiri, yaitu ‘kapan punya momongan?’
Udah ada momongan, ditanya ‘kapan mau nambah?’.Lah, dikira beli kacang kali, ya. Kayaknya permasalahan hidup itu gampang banget.
Kalau kamu juga sering melakukan kebiasaan seperti ini, ada baiknya untuk menghentikannya.
Meskipun cuma basa-basi, kita nggak pernah tahu kalau sebenarnya pertanyaan yang kita anggap remeh temeh itu merupakan hal yang sensitif dan bisa jadi beban bagi orang yang kita tanya.
Kenapa begitu? Kamu bakal tahu setelah membaca alasan kenapa harus ngurang-ngurangin nanya ke teman atau saudara kapan mereka akan nikah. Yuk, langsung aja disimak!
1. Mungkin kamu nggak tahu kalau sebenarnya dia sudah ingin menikah, tapi baru saja disakiti orang yang dia kira jodohnyaKadang kita kenal sama seseorang, tapi kita nggak tahu cerita pedih apa yang ia punya. Di luarnya aja mungkin dia tangguh dan kaya nggak punya masalah apa-apa.
Dan saat kamu tanya kapan dia mau nikah, mungkin dia jawabnya kaya biasa aja, tapi kita nggak pernah tahu seberapa sakit hatinya mendengar pertanyaan tersebut.
Siapa tahu dulu dia udah pernah merencanakan pernikahan dengan seseorang yang ia kira adalah jodohnya.
Tapi rencana tersebut gagal lantaran ia disakiti oleh pujaan hatinya tersebut. Dia sudah mau menikah, tapi Tuhan belum mengijinkannya.
Cobalah untuk memikirkan perasaan orang lain dengan jangan menanyakan hal-hal yang cenderung sensitif.
2. Kamu juga nggak tahu kan kalau ternyata dia telah ikhlas untuk terlebih dahulu dilangkahi adiknya untuk menikah? Please, jangan judge yang bukan-bukan!
Urusan jodoh itu ada di tangan Tuhan, sekuat apapun manusia berusaha, kalau belum ditakdirkan menikah ya kita bisa apa.
Urusan jodoh itu ada di tangan Tuhan, sekuat apapun manusia berusaha, kalau belum ditakdirkan menikah ya kita bisa apa.
Walaupun sudah berumur, dia tak kunjung bertemu jodohnya. Sampai-sampai sang adik harus rela melangkahi kakaknya karena takdir udah mempertemukan dirinya dengan jodoh.
Demi kebahagiaan adik, kakak rela menggugurkan egonya dan rela berkorban apa saja, termasuk dilangkahi.
Mungkin dia nggak masalah dengan hal tersebut, tapi tahukah kamu kalau dia mendapatkan banyak tekanan dari keluarga atau orang sekitarnya karena tak kunjung menikah?
Lebih baik kamu tahan untuk menanyakan masalah kapan dia akan nyusul si adik. Stop menambahkan tekanan untuknya dengan pertanyaan nggak pentingmu itu.
3. Sakit hatinya dengan pertanyaanmu yang katanya ‘cuma bercanda’ itu sudah makin menjadi, ujung-ujungnya bisa dendam lalu sakit hati
Jangan sakit hati kalau kamu dapet jawaban sengak dari orang yang kamu tanyain kapan nikah. Dia udah bosan jawab pertanyaan yang sama berulang kali.
Jangan sakit hati kalau kamu dapet jawaban sengak dari orang yang kamu tanyain kapan nikah. Dia udah bosan jawab pertanyaan yang sama berulang kali.
Mungkin di awal-awal di bakal menanggapi pertanyaan seperti itu dengan tersenyum. Namun lama kelamaan dia udah mulai terusik karena banyak irang yang mau tahu tentang urusan pribadinya.
4. Dia sedang mengejar kebahagiaan dengan cara lain, prioritasnya saat ini pun bukanlah menikahBanyak yang menganggap kalau pernikahan adalah salah satu bentuk kebahagiaan. Ya, hal itu memang benar. Tapi, pernikahan bukan satu-satunya cara yang bisa membuat orang menemukan kebahagiaan. Masih ada banyak cara lain yang bisa dilakukan.
Mungkin saja seseorang yang akan kamu tanyai kapan nikah adalah salah satu yang sedang mengejar atau bahkan sudah mendapatkan kebahagiaan dengan cara lain. Daripada sok tahu, lebih baik kamu stop menanyakan basa basi tersebut.
Kalau ingin sekedar menyapa, lebih baik tanya hal lain yang nggak menyinggung masalah pribadinya. Ingat, prioritas orang itu beda-beda, bukan hanya sekadar menikah saja.
5. Hatinya sangat rapuh karena sedang menunggu seseorang. Yang namanya isi hati orang, siapa sih yang tahu?
Nggak semua orang mau mengumbar hubungan asmaranya dengan orang lain. Dengan jarangnya ia memamerkan hubungannya di depan orang banyak, bukan berarti dia belum punya seseorang yang akan diajaknya untuk melaju ke jenjang yang lebih serius.
Nggak semua orang mau mengumbar hubungan asmaranya dengan orang lain. Dengan jarangnya ia memamerkan hubungannya di depan orang banyak, bukan berarti dia belum punya seseorang yang akan diajaknya untuk melaju ke jenjang yang lebih serius.
Janganlah kamu menyakiti hatinya dengan bertanya “kapan kamu cari pacar? Udah umur segitu, udah pantas nikah, lah!”
Kamu nggak pernah tahu kalau sebenarnya dia sedang menunggu seseorang yang mungkin juga sedang berjuang untuk menyatukan hubungan mereka.
Hanya saja mereka berdua memang nggak terlalu sesumbar, sehingga nggak banyak orang tahu kalau sebenarnya mereka juga sudah memikirkan masalah pernikahan.
Mereka juga sedang menunggu waktu yang tepat dan menunggu untuk memperjuangkan tujuannya masing-masing.
Dalam kasus ini, bisa saja mereka adalah pasangan LDR yang harus berjuang untuk menyelesaikan pendidikan atau mengejar karir terlebih dulu.
Karena mereka tahu kalau menikah tak hanya butuh cinta, tetapi ada hal lain yang harus dipersiapkan.
Salah satunya dengan menyelesaikan pendidikan, karena mereka tahu bahwa suatu saat mereka akan punya anak dan ingin anaknya dididik dengan cara yang benar.
Dan dengan mengejar karir terlebih dulu, mereka ingin mengumpulkan modal dan memiliki kehidupan yang mapan sebelum menikah. Karena mereka sadar kebutuhan setelah menikah nggak bisa dikatakan ringan.
Sumber: hipwee.com
0 Response to "Meski Cuma Basa-basi, Tanya ‘Kapan Nikah’ ke Temanmu Itu Menyakitkan Karena 5 Alasan Ini"
Posting Komentar